Jabon Sebagai Alternatif Baru Dalam Dunia Perkayuan
Dalam bisnis furniture, kualitas bahan baku merupakan syarat mutlak dalam proses produksi furniture. Investasi jabon material bahan baku yang kurang bagus bisa berimbas pada rendahnya kualitas barang yang dihasilkan. Selama ini, material yang banyak digunakan adalah kayu sengon ataupun kayu jati. Kayu sengon sering digunakan karena tergolong memiliki kualitas sedang dan tinggal ketersedian barang yang cukup tinggi karena kayu ini secara khusus telah ditanam untuk kemudian dipanen. Harga sengon yang tidak terlalu tinggi juga dijadikan bahan perimbangan. Adapun kayu jati juga sering digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan furniture atau mebel. Kualitas kayu yang sangat bagus menjadi pertimbangan karena bisa menghasilkan barang jadi yang berkualitas dan berharga tinggi. Akan tetapi kendala yang menghambat penggunaan kayu ini adalah harga kayu mentahnya yang cukup tinggi. Sampai sekarang, hadirlah kayu jabon sebagai alternatif diantara dua kayu tersebut.
Seiring dengan berjalannya waktu, kayu jabon mulai populer dalam proses produksi furniture. Hal ini karena kualitas yang bagus, bahkan diatas kayu sengon serta karakteristik yang menyebabkannya mudah untuk diolah, sehingga mengakibatkan harga bibit kayu jabon meledak dipasaran
Dalam beberapa tahun terakhir, sedikit demi sedikit kayu jabon mulai menemukan pamornya. Kayu jabon tekenal berserat halus sehingga mudah untuk dipaku. dengan kayu yang tidak memiliki banyak cacat, kayu ini sangat ideal untuk dipergunakan sebagai bahan baku furniture. Hal ini dikarenakan fisik pohon jabon sendiri yang cukup lurus sehingga dapat meminimalkan persentase kayu dengan kualitas jelek atau dengan bentuk yang tidak lurus sehingga sulit untuk diolah.